Toyota Starlet Kapsul

Kelebihan dan Kekurangan Toyota Starlet Kapsul


Sebelum kehadiran Yaris, PT Toyota Astra Motor diketahui lebih dulu memperkenalkan Toyota Starlet Kapsul pada 1991 hingga 1998. Mobil ini merupakan salah satu cikal bakal city car hatchback di Tanah Air.


Perlu kalian ketahui, Starlet Kapsul (Starkap) untuk pasar lokal sendiri ditawarkan dengan dua kode body, yaitu EP80 dan EP81. Dimana EP80 menunjukan untuk varian 1.0L dan EP81 untuk pilihan 1.3L. Mengenai pilihannya, Starkap sendiri hadir dengan beberapa tipe, diantaranya; 1.0 XL, 1.3 SE, 1.3 SE Limited dan 1.3 SE-G.

Meski sudah cukup berumur, sebagai hatchback kompak eksistensi Starlet Kapsul hingga kini masih bisa dirasakan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kalangan muda hingga orang tua yang mempunyai keinginan meminang mobil ini baik sekedar ingin bernostalgia maupun sebagai kendaraan hobi.

Disisi lain, Starlet Kapsul sendiri diketahui memiliki tampilan unik untuk sebuah kendaraan mungil dekade 90-an dengan desain yang timeless.

Sebagai informasi, untuk harga bekas Toyota Starlet Kapsul saat ini ditawarkan dengan harga yang beragam. Mulai dari Rp30 jutaan untuk kondisi bahan, serta Rp70 jutaan dengan keadaan yang ‘segar’.

Tertarik meminang Starlet Kapsul sebagai mobil nostalgia ataupun hobi? Sebelum berniat untuk membelinya, ketahui lebih dulu kelebihan dan kekurangan Toyota Starlet Kapsul di bawah ini.

Kelebihan Toyota Starlet Kapsul

1. Tampilan yang Tak Lekang Oleh Zaman

Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, Starlet Kapsul memiliki bentuk unik serta desain yang timeless. Pada bagian fascianya sendiri diketahui menggunakan grill berbentuk horizontal yang dinamis serta reflektor kaca di lampu utama dengan bentuk membulat yang membuatnya terlihat bersih dan tidak mudah menguning.

Bumper depannya sendiri selain terlihat dinamis juga terkesan atraktif. Untuk varian ‘Turbo look’, pada bagian bonnetnya terdapat lekukan ditengahnya yang menyuguhkan nuansa sporty. Menengok sisi samping mobil ini, kalian bisa menemukan tampilan yang stylish dan proper dengan tambahan side moulding serta spion yang membulat.

Seperti beberapa mobil keluaran 2000-an ke atas, pada bagian buritannya disematkan stop lamp yang dinamis dan seolah tehubung di kedua sisinya berkat adanya garnish model memanjang ditengahnya. Bagian bumper belakang mobil ini juga dibuat stylish dan sporty menyesuaikan bentuk keseluruhan yang dimiliki.

Begitupun tampilan dalamnya, mobil ini terlihat modern dengan disematkannya jam digital di tengah, dashboard membulat, tombol pengaturan pada center cluster yang ergonomis, serta adanya power window dan electric mirror untuk varian SE Limited dan SE-G.

2. Gesit dan Lincah Berkat Mesin yang Bertenaga

Beberapa pemilik meyakini bahwa Toyota Starlet Kapsul terasa gesit dan lincah ketika dikendarai di kota-kota besar. Secara data, Starkap sendiri memiliki panjang 3.720 mm, lebar 1.754 mm dan tinggi 1.380 mm. Untuk wheelbasenya tercatat 2.300 mm.

Faktor lain yang membuatnya lincah adalah jantung pacu yang digunakan. Seperti yang kami sampaikan, Starkap hadir dengan mesin 1.0L dan 1.3L. Menurut data di atas kertas, mesin berkodekan 1E 1.0L 4-silinder segaris 12 valve SOHC karburator tersebut dapat meraih tenaga 57 PS @6.000 rpm dengan torsi 102 Nm @3.500 rpm.

Sedangkan varian 1.3L dengan kode mesin 2E juga diketahui menggunakan 4-silinder segaris 12 valve SOHC karburator yang mampu melecutkan tenaga 84 PS @6.000 rpm serta torsi maksimal 98 Nm @3.600 rpm.

3. Kondisi Sehat, Konsumsi BBM-nya Terbilang Cukup Efisien

Dalam kondisi mesin yang sehat, konsumsi BBM Toyota Starlet Kapsul terbilang cukup efisien. Untuk penggunaan dalam kota diketahui mobil ini mampu menempuh jarak hingga 11 km/liter. Sedangkan ketika digunakan berpergian keluar kota, konsumsi BBM-nya dapat mencatatkan angka 15 km/liter.

4. Perawatan yang Mudah Serta Ketersediaan Spare Part yang Masih Melimpah

Kalian tak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan suku cadang mobil ini. Pasalnya, untuk ketersediaan spare part Starlet Kapsul hingga saat ini masih mudah ditemukan di seluruh penjuru nusantara.

Karenanya Starlet Kapsul memiliki beberapa persamaan dengan Soluna untuk bagian kaki-kaki dan sistem pengereman. Bicara jantung pacu, spare part yang digunakan mempunyai substitusi dengan Corolla EX Saloon maupun Corolla SE Limited varian 1.3L.

Bukan cuma itu saja, harga spare part yang dijajakan juga terbilang cukup terjangkau, sehingga kalian tidak perlu khawatir akan menguras isi dompet terlalu dalam.

5. Harga Bekas Stabil

Seperti yang diketahui, Toyota Starlet Kapsul dari tahun ke tahun memiliki harga bekas yang stabil. Terlebih statusnya yang kini sedang naik daun, membuat harga bekasnya semakin melambung tinggi.

Kekurangan Toyota Starlet Kapsul

1. Tidak Tersedia Transmisi Otomatis

Toyota Starlet yang ada di Indonesia memiliki status CBU Jepang. Khusus untuk pasar lokal, mobil ini hanya ditawarkan pilihan transmisi manual 5-percepatan saja. Padahal untuk city car sendiri pada umumnya lebih cocok menggunakan transmisi otomatis.



2. Air Hujan Sering Masuk ke Pintu Bagian Pengemudi

Sebagian besar pemilik Toyota Starlet Kapsul memiliki masalah di bagian pintu pengemudinya. Hal tersebut dikarenakan air hujan atau air yang digunakan untuk mencuci mobil kerap kali masuk ke bagian dalam pintu melalui celah lis kaca atau lubang kunci. Secara terus menerus hal ini tentunya dapat mengakibatkan korosi pada plat besi bagian dalam, kerusakan dinamo power window serta lapuknya papan door trim.

3. Masih Memakai Platina

Toyota Starlet Kapsul lansiran 1991-1992 diketahui masih menggunakan platina untuk memperoleh percikan api pada ruang bakar. Sebelum memutuskan melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil ini, sebaiknya kalian mengecek kondisi platina terlebih dahulu.

Apabila ditemukan kondisi platina yang kurang baik, tentunya pengapian yang dihasilkan menuju ruang bakar menjadi tidak maksimal. Jika sudah begitu, mobil akan terasa seperti tersendat-sendat.

4. Toyota Starlet Kapsul Lemah di Bagian Kaki-kaki

Menggunakan penggerak Front-wheel Drive, Toyota Starlet Kapsul memiliki kelemahan di sektor kaki-kaki bagian depan. Beberapa pemilik mobil ini kerap kali mendengar dan merasakan suara ‘gluduk’ pada bagian roda depannya. Hal ini dikarenakan karet bushing di swing arm sudah mulai mulai getas, karet ball joint pecah, serta karet tie rod yang jebol yang sudah termakan usia.

5. Volume Bagasi yang Kecil

Sebagai hatchback kompak, Starlet Kapsul pada awalnya secara khusus diciptakan untuk menemani seluruh kegiatan sehari-hari di kota besar. Maka dari itu, kapasitas bagasi yang dimilikinya tidak terlalu besar.

Dengan tas ataupun koper berukuran cukup besar, bagasinya tersebut hanya bisa dimuati 2 buah saja, terlebih adanya tonneau yang membuat ruang kabinnya menjadi sangat terbatas.

6. Menggunakan Timming Belt

Toyota Starlet diketahui masih menggunakan timming belt untuk dapat menggerakan Crankshaft dengan Camshaft secara selaras. Penggunaan timming belt pada Starlet harus melakukan pergantian setiap 40.000 km – 100.000 km.

Jika lupa melakukan pergantian, gejala yang umumnya terjadi adalah timming belt putus ketika mobil sedang digunakan. Bila itu terjadi, mesin mobil biasanya akan mati seketika akibat piston yang bertabrakan dengan klep.

Selain itu, timming belt akan mudah rusak bila terkena oli, bensin, dan semacam cairan lainnya karena berbahan dasar karet. Untuk setiap penggantian timming belt, kalian harus menyiapkan biaya bekisar Rp300.000 – Rp500.000.

7. Harus Sering Melakukan Tune-Up

Menggunakan teknologi karburator, pengguna Toyota Starlet Kapsul tentunya harus sering kali melakukan tune-up paling tidak 4 bulan sekali. Hal ini wajib dilakukan untuk mendapatkan performa yang maksimal serta irit dalam penggunaan bahan bakar.



Selain itu, kalian juga diharuskan mengecek filter bensinnya. Jika ditemukan adanya kotoran, tentunya akan mempengaruhi suplai bensin ke karburator.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form