Ringkasan Materi (Nilai Mutlak, SPLDV)




A. Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linier Satu Variabel

Secara Umum, nilai mutlak x didefinisikan dengan

|x|={xjikax0xjikax<0atau dapat pula ditulis
| x | = -x    jika x ≥ 0
| x | = -x    jika x < 0

Definisi diatas dapat kita maknai sebagai berikut :
Nilai mutlak bilangan positif atau nol adalah bilangan itu sendiri dan nilai mutlak bilangan negatif adalah lawan dari bilangan tersebut.

Sebagai contoh,
| 7 | = 7      | 0 | = 0      | -4 | = -(-4) = 4
Jadi, jelas bahwa nilai mutlak setiap bilangan real akan selalu bernilai positif atau nol.


Persamaan x2=x hanya bernilai benar jika x ≥ 0. Untuk x < 0, maka x2=x. Dapat kita tulis
x2={xjikax0xjikax<0Jika kita perhatikan, bentuk diatas sama persis dengan definisi nilai mutlak x. Oleh karenanya, pernyataan berikut benar untuk setiap x bilangan real.|x|=x2Jika kedua ruas persamaan diatas kita kuadratkan akan diperoleh|x|2=x2
Persamaan terakhir ini merupakan konsep dasar penyelesaian persamaan atau pertidaksamaan nilai mutlak dengan cara menguadratkan kedua ruas. Seperti yang kita lihat, tanda mutlak bisa hilang jika dikuadratkan. Namun, pada artikel ini kita akan lebih fokus pada bentuk linier, baik dari kasus ataupun solusi, tanpa melibatkan bentuk kuadrat.

| x | = a   dengan a > 0

Persamaan | x | = a artinya jarak dari x ke 0 sama dengan a. Perhatikan gambar berikut.


Jarak -a ke 0 sama dengan jarak a ke 0, yaitu a. Pertanyaannya adalah dimana x agar jaraknya ke 0 juga sama dengan a.

Posisi x ditunjukkan oleh titik merah pada gambar diatas, yaitu x = -a atau x = a. Jelas terlihat bahwa jarak dari titik tersebut ke 0 sama dengan a. Jadi, agar jarak x ke nol sama dengan a, haruslah x = -a atau x = a.

| x | < a  untuk a > 0

Pertaksamaan | x | < a, artinya jarak dari x ke 0 kurang dari a. Perhatikan gambar berikut.


Posisi x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik-titik diantara -a dan a yang biasa kita tulis -a < x < a. Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, sudah dipastikan jaraknya ke 0 kurang dari a. Jadi, agar jarak x ke 0 kurang dari a, haruslah -a < x < a.

| x | > a  untuk a > 0

Pertaksamaan | x | > a artinya jarak dari x ke 0 lebih dari a. Perhatikan gambar berikut.


Posisi x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah yaitu x < -a atau x > a. Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, sudah dipastikan jaraknya ke 0 lebih dari a. Jadi, agar jarak x ke nol lebih dari a, haruslah x < -a atau x > a.

Secara intuitif, uraian-uraian diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :

SIFAT : Untuk a > 0 berlaku
a.  | x | = a  ⇔  x = a  atau  x = -a
b.  | x | < a  ⇔  -a < x < a
c.  | x | > a  ⇔  x < -a  atau  x > a

Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x - 7| = 3

Jawab :
Berdasarkan sifat a :
|2x - 7| = 3  ⇔  2x - 7 = 3  atau  2x - 7 = -3
|2x - 7| = 3  ⇔  2x = 10  atau  2x = 4
|2x - 7| = 3  ⇔  x = 5  atau  x = 2

Jadi, HP = {2, 5}.


Contoh 2
Tentukan HP dari |2x - 1| = |x + 4|

Jawab :
Berdasarkan sifat a :
|2x - 1| = |x + 4|

⇔  2x - 1 = x + 4  atau  2x - 1 = -(x + 4)
⇔  x = 5  atau  3x = -3
⇔  x = 5  atau  x = -1

Jadi, HP = {-1, 5}.


Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x - 1| < 7

Jawab :
Berdasarkan sifat b :
|2x - 1| < 7  ⇔  -7 < 2x - 1 < 7
|2x - 1| < 7  ⇔  -6 < 2x < 8
|2x - 1| < 7  ⇔  -3 < x < 4

Jadi, HP = {-3 < x < 4}.


Contoh 4
Tentukan himpunan penyelesaian dari |4x + 2| ≥ 6

Jawab :
Berdasarkan sifat c :
|4x + 2| ≥ 6  ⇔  4x + 2 ≤ -6  atau  4x + 2 ≥ 6
|4x + 2| ≥ 6  ⇔  4x ≤ -8  atau  4x ≥ 4
|4x + 2| ≥ 6  ⇔  x ≤ -2  atau  x ≥ 1

Jadi, HP = {x ≤ -2  atau  x ≥ 1}.

Dalam menyelesaikan persamaan dan pertaksamaan nilai mutlak bentuk linier dengan menggunakan definisi, akan sangat membantu jika bentuk |ax + b| kita jabarkan menjadi

|ax + b| = ax + b       jika x ≥ -b/a
|ax + b| = -(ax + b)   jika x < -b/a

Untuk langkah-langkah penyelesaiannya dapat disimak pada contoh-contoh berikut.

Contoh 5
Jabarkan bentuk nilai mutlak berikut :
a.  |4x - 3|
b.  |2x + 8|

Jawab :
a.  Untuk |4x - 3|
     |4x - 3| = 4x - 3       jika  x ≥ 3/4
     |4x - 3| = -(4x - 3)   jika  x < 3/4

b.  Untuk  |2x + 8|
     |2x + 8| = 2x + 8       jika  x ≥ -4
     |2x + 8| = -(2x + 8)   jika  x < -4


Contoh 6
Nilai x yang memenuhi persamaan |x - 2| = 2x + 1 adalah...

Jawab :
|x - 2| = x - 2       jika  x ≥ 2
|x - 2| = -(x - 2)   jika  x < 2

Untuk x ≥ 2
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  x - 2 = 2x + 1
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  -x = 3
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  x = -3
Karena x ≥ 2, maka x = -3 tidak memenuhi

Untuk x < 2
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  -(x - 2) = 2x + 1
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  -x + 2 = 2x + 1
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  -3x = -1
|x - 2| = 2x + 1  ⇔  x = 1/3
Karena x < 2, maka x = 1/3 memenuhi.

Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan diatas adalah x = 1/3.


Contoh 7
Tentukan HP dari |x + 1| > 2x - 4

Jawab :
|x + 1| = x + 1       jika  x ≥ -1
|x + 1| = -(x + 1)   jika  x < -1

Untuk x ≥ -1
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  x + 1 > 2x - 4
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  -x > -5
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  x < 5
Irisan dari x ≥ -1 dan x < 5 adalah -1 ≤ x < 5   

Untuk x < -1
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  -(x + 1) > 2x - 4
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  -x - 1 > 2x - 4
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  -3x > -3
|x + 1| > 2x - 4  ⇔  x < 1
Irisan dari x < -1 dan x < 1 adalah x < -1   

Jadi, HP = {x < -1  atau  -1 ≤ x < 5}
Jadi, HP = {x < 5}


Contoh 8
Nyatakan |x - 4| + |2x + 6| tanpa menggunakan simbol nilai mutlak

Jawab :
|x - 4| = x - 4 jika x ≥ 4
|x - 4| = -(x - 4) jika x < 4

|2x + 6| = 2x + 6 jika x ≥ -3
|2x + 6| = -(2x + 6) jika x < -3

Jika interval-interval diatas digambarkan pada garis bilangan akan diperoleh


Untuk x < -3
|x - 4| + |2x + 6| = -(x - 4) - (2x + 6)
|x - 4| + |2x + 6| = -x + 4 - 2x - 6
|x - 4| + |2x + 6| = -3x - 2

Untuk -3 ≤ x < 4
|x - 4| + |2x + 6| = -(x - 4) + (2x + 6)
|x - 4| + |2x + 6| = -x + 4 + 2x + 6
|x - 4| + |2x + 6| = x + 10

Untuk x ≥ 4
|x - 4| + |2x + 6| = (x - 4) + (2x + 6)
|x - 4| + |2x + 6| = x - 4 + 2x + 6
|x - 4| + |2x + 6| = 3x + 2

Dari uraian diatas, kita simpulkan
|x4|+|2x+6|={3x2jikax<3x+10jika3x<43x+2jikax4


Contoh 9
Tentukan nilai-nilai x yang memenuhi persamaan
|x + 1| + |2x - 4| = 9

Jawab :
|x + 1| = x + 1       jika  x ≥ -1
|x + 1| = -(x + 1)   jika  x < -1

|2x - 4| = 2x - 4       jika  x ≥ 2
|2x - 4| = -(2x - 4)   jika  x < 2


Untuk x < -1
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  -(x + 1) - (2x - 4) = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  -x - 1 - 2x + 4 = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  -3x = 6
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  x = -2
karena x < -1, maka x = -2 memenuhi.

Untuk -1 ≤ x < 2
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  (x + 1) - (2x - 4) = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  x + 1 - 2x + 4 = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  -x = 4
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  x = -4
karena -1 ≤ x < 2, maka x = -4 tidak memenuhi.

Untuk x ≥ 2 
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  (x + 1) + (2x - 4) = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  x + 1 + 2x - 4 = 9
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  3x = 12
|x + 1| + |2x - 4| = 9  ⇔  x = 4
karena x ≥ 2, maka x = 4 memenuhi.

Jadi, nilai-nilai x yang memenuhi persamaan diatas adalah x = -2  atau  x = 4.


Contoh 10
Tentukan HP dari |x - 1| + |x + 2| ≥ 4

Jawab :
|x - 1| = x - 1       jika  x ≥ 1
|x - 1| = -(x - 1)   jika  x < 1

|x + 2| = x + 2       jika  x ≥ -2
|x + 2| = -(x + 2)   jika  x < -2


Untuk x < -2 
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  -(x - 1) - (x + 2) ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  -x + 1 - x - 2  ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  -2x ≥ 5
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  x ≤ -5/2
Irisan dari x < -2 dan x ≤ -5/2 adalah x ≤ -5/2

Untuk -2 ≤ x < 1
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  -(x - 1) + (x + 2) ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  -x + 1 + x + 2 ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  3 ≥ 4  (bukan penyelesaian)

Untuk x ≥ 1 
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  (x - 1) + (x + 2) ≥ 4
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  2x ≥ 3
|x - 1| + |x + 2| ≥ 4  ⇔  x ≥ 3/2
Irisan dari x ≥ 1 dan x ≥ 3/2 adalah x ≥ 3/2

Jadi, HP = {x ≤ -5/2  atau  x ≥ 3/2}


Contoh 11
Dengan menggunakan definisi nilai mutlak, tunjukkan bahwa untuk setiap x bilangan real dengan a > 0 berlaku | x | < a  ⇔  -a < x < a.

Jawab :
Untuk x ≥ 0 maka | x | = x, akibatnya
| x | < a  ⇔  x < a
Karena a > 0, nilai x yang memenuhi adalah
0 ≤ x < a

Jadi, untuk x ≥ 0 dan a > 0 berlaku
| x | < a  ⇔  0 ≤ x < a   .................................(1)

Untuk x < 0 maka | x | = -x, akibatnya
| x | < a  ⇔  -x < a
| x | < a  ⇔  x > -a
Karena a > 0, nilai x yang memenuhi adalah
  -a < x < 0

Jadi, untuk x < 0 dan a > 0 berlaku
| x | < a  ⇔  -a < x < 0   ................................(2)

Dari (1) dan (2) kita simpulkan
Untuk setiap x bilangan real dan a > 0 berlaku
| x | < a  ⇔  -a < x < 0  atau  0 ≤ x < a
| x | < a  ⇔  -a < x < a


B. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel atau yang biasa disebut dengan SPLDV adalah dua persamaan linear dua variabel yang memiliki hubungan diantara keduanya dan memiliki satu penyelesaian.

Berikut ini adalah bentuk umum dari sistem persamn linear dua variabel:

ax + by = c

px + qy = r

Ket:

  • x dan y adalah variabel
  • a, b, p, dan q adalah koefisien
  • c dan r adalah konstanta

Cara Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Cara Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabe


Metode Eliminasi

Dengan menggunakan metode Eliminasi, kita harus mengeliminasi/menghilangkan salah satu variabel dengan cara penjumlahan ataupun pengurangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Tentukan himpunan selesaian dari SPLDV yang memuat persamaan-persamaan

2x + 5y = –3 dan 3x – 2y = 5.


Grafik dari kedua persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

     


Untuk menentukan selesaiannya, pertama kita harus mengeliminasi salah satu variabelnya. Misalkan kita akan mengeliminasi variabel x, maka kita harus menyamakan koefisien dari kedua persamaan tersebut. Koefisien pada persamaan 1 dan 2 secara berturut-turut adalah 2 dan 3. Sehingga kita harus menyamakan koefisien dari kedua persamaan tersebut menjadi KPK dari 2 dan 3, yaitu 6, dengan mengalikan persamaan 1 dengan 3 dan persamaan 2 dengan 2.

     

   


Sehingga diperoleh selesaiannya adalah = 1 dan = –1, atau dapat dituliskan sebagai himpunan selesaian Hp = {(1, –1)}.

Metode Campuran 

Metode eliminasi juga dapat dipadukan dengan metode substitusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan SPLDV. Perhatikan contoh berikut. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun, sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya 34 tahun. Hitunglah umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang akan datang.Misalkan umur ayah dan anak perempuannya secara berturut-turut adalah m dan n, maka permasalahan di atas dapat dimodelkan sebagai berikut.


Grafik dari persamaan-persamaan – = 26 dan = 44 dapat digambarkan seperti berikut.


Pertama, kita akan mengeliminasi variabel n untuk mendapatkan nilai dari dengan menjumlahkan persamaan 1 dengan persamaan 2.

    

Selanjutnya kita substitusikan m = 35 ke salah satu persamaan, misalkan ke persamaan 1. Sehingga diperoleh,

Jadi, umur ayah dan anak perempuannya saat ini secara berturut-turut adalah 35 tahun dan 9 tahun.


Metode Subsitusi

Metode subsitusi adalah suatu metode yang digunakan khusus untuk menyelesaiakan suatu persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode subsitusi. Disini Anda harus menggunakan cara dengan menyebutkan lebih dahulu variabel yang satu ke dalam variabel lainya dari sebuah persamaan. Selanjutnya tinggal menggantikan atau menyubtitusikan variabel itu ke dalam persamaan lainnya.

Contoh:

Untuk lebih memahami dalam menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan

metode substitusi, perhatikan contoh berikut.

Selisih uang Samuel dan Andini adalah Rp 3.000,00. Jika 2 kali uang Samuel ditambah dengan 3 kali uang Andini adalah Rp 66.000,00. Tentukanlah besarnya uang masing-masing.

Langkah pertama, kita modelkan informasi yang ada di soal menjadi persamaan-

persamaan matematika. Misalkan dan secara berturut-turut merupakan banyaknya uang Samuel dan Andini. Karena selisih uang Samuel dan Andini adalah Rp 3.000,00, maka kalimat tersebut dapat diubah menjadi persamaan sebagai berikut.

Selain itu, jumlah dari dua kali uang Samuel dan tiga kali uang Andini adalah Rp 66.000,00, maka


Sehingga, pada langkah pertama ini kita menghasilkan persamaan 1 dan 2 yang masing-masing dinyatakan dalam variabel dan a.

Langkah kedua, kita akan menyatakan variabel s pada persamaan 1 ke dalam

variabel a.

Langkah ketiga, substitusikan persamaan 3 ke dalam persamaan 2 untuk mendapatkan nilai dari a.



Langkah keempat, tentukan nilai variabel dengan mensubstitusi nilai yang diperoleh ke dalam persamaan 3.



Langkah kelima, tentukan selesaian dari SPLDV yang diberikan dan jawablah pertanyaan yang diberikan soal. Dari langkah 4 dan 5, kita memperoleh selesaian dari SPLDV tersebut adalah s = 15.000 dan a = 12.000. Sehingga, banyaknya uang Samuel adalah Rp 15.000,00 dan banyaknya uang Andini adalah Rp 12.000,00.


Metode Grafik


Pada pembahasan ini akan dibahas bagaimana cara menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode grafik. Tetapi, sebelum itu kita harus tahu bentuk grafik dari persamaan linear dua variabel. Bagaimana bentuk grafik dari persamaan linear dua variabel?

Grafik dari persamaan linear dua variabel berbentuk garis lurus, seperti yang

ditunjukkan oleh gambar berikut.

Lalu bagaimana cara menggunakan grafik persamaan linear untuk menyelesaikan

permasalahan SPLDV? Pada dasarnya, terdapat 4 langkah dalam menyelesaiakan permasalahan SPLDV dengan menggunakan metode grafik. Keempat langkah tersebut adalah,

Langkah 1: Memodelkan informasi yang ada di soal.

Langkah 2: Menentukan dua titik yang dilalui grafik persamaan-persamaan pada SPLDV 

Langkah 3: Menggambar grafik persamaan-persamaan tersebut.

Langkah 4: Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan pada soal cerita.

Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut.

Dalam sebuah konser musik, terjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I adalah Rp 8.000,00, sedangkan harga karcis kelas II adalah Rp 6.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp 3.250.000,00, tentukan banyak karcis masing-masing kelas I dan kelas II yang terjual.


Langkah pertama adalah mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita di atas

menjadi model matematika, sehingga membentuk sistem persamaan linear. Misalkan banyak karcis I dan II yang terjual secara berturut-turut adalah dan y, maka kalimat “Dalam sebuah konser musik, terjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak 500 lembar,” dapat dimodelkan menjadi,



       Sedangkan kalimat, “Harga karcis kelas I adalah Rp 8.000,00, sedangkan harga karcis            kelas II adalah Rp 6.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp 3.250.000,00,”         dapat dimodelkan menjadi

Sehingga diperoleh SPLDV sebagai berikut.

Langkah kedua, kita cari koordinat dua titik yang dilewati oleh grafik masing- masing persamaan tersebut. Biasanya, dua titik yang dipilih tersebut merupakan titik potong grafik persamaan-persamaan tersebut dengan sumbu-x dan sumbu-y.

Sehingga grafik persamaan = 500 memotong sumbu-di (500, 0) dan memotong sumbu-y di (0, 500).



Sedangkan grafik 8.000+ 6.000= 3.250.000 memotong sumbu-di (406 1/4, 0) dan memotong sumbu-y di (0, 541 2/3).

Langkah ketiga, kita gambarkan grafik persamaan-persamaan tersebut pada

        koordinat Cartesius. Grafik persamaan-persamaan di atas dapat dilukis dengan memplot         titik-titik yang telah         kita cari pada koordinat Cartesius kemudian hubungkan titik                (500, 0) dan (0, 500) untuk mendapatkan grafik = 500, serta titik (406 1/4, 0) dan             (0, 541 2/3) untuk mendapatkan grafik 8.000x + 6.000y 3.250.000.

Dari grafik di atas diperoleh bahwa titik potong grafik = 500 dan 8.000+ 6.000= 3.250.000 adalah (125, 375). Sehingga selesaian dari SPLDV di atas adalah x = 125 dan y = 375.

Langkah keempat, kita gunakan selesaian di atas untuk menjawab pertanyaan

pada soal cerita. Karena dan secara berturut-turut menyatakan banyak karcis I dan II yang terjual, maka banyaknya karcis kelas I yang terjual adalah 125 lembar dan 375 lembar untuk karcis kelas II

Berikut ini adalah permasalah dalam sistem persaman linear dua variabel:

  • Persamaan yang pertama: 2x + 3y = 8
  • Persamaan yang kedua: 3x + y = 5

Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafik.

Langkah pertama adalah menggambar kedua grafik

Menentukan titik potong pada kedua sumbu x dan juga y dari kedua persamaan itu sendiri.

Metode grafil spldv

Reperesentasi kedua persaman dalam bidang kartesius.

Reperesentasi kedua persamaan

Langkah kedua adalah menemukan titik potong dari kedua grafik itu sendiri.

menemukan titik potong dari kedua grafik

Langkah ketiga yang dimana penyelesaiannya adalah (x, y)

Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui bahwa titik potong berada pada x = 1 dan juga y = 2

Jadi daerah penyelesaiannya adalah (1,2).

Contoh Soal Persamaan Linear Dua Variabel

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami akan memberikan beberapa contoh soal cerita dan soal yang sudah pasti pernah ada di UN. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Home IPS IPA Matematika Agama Bahasa Tips dan Trik Komputer Kesehatan Olahraga sistem persamaan linier dua variabel Pengertian dan Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Serta Pembahasan Lengkap By Ade IrawanPosted on November 3, 2017 Pengertian dan Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Serta Pembahasan Lengkap – Sistem persamaan linear dua variabel (SLDV) yaitu sebuah sistem / kesatuan dari beberapa persamaan linear dua variabel yang sejenis. Maka, sebelum mempelajari sistem persamaan linear dua variabel lebih jauh, mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Daftar Isi [hide] 1 Suku, Koefisien, Konstanta Dan Variabel 2 Persamaan Linear Dua Variabel 3 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 4 Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian SPLDV 5 Contoh Soal Persamaan Linear Dua Variabel Suku, Koefisien, Konstanta Dan Variabel Variabel yaitu suatu peubah / pemisal / pengganti dari suatu nilai / bilangan yang umumnya dilambangkan dengan menggunakan huruf atau simbol. Contoh : Kalian mempunyai 5 ekor kambing dan 3 ekor sapi. Apabila ditulis dengan memisalkan: a. kambing dan b. sapi Jadi = 5a + 3b, dengan a dan b ialah variabel Koefisien yaitu sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah variabel yang sejenis. Koefisien juga bisa dikatakan sebagai bilangan di depan variabel karena penulisan untuk sebuah suku yang mempunyai variabel ialah koefisien didepan variabel. Contoh : Joni mempunyai 5 ekor dan 3 ekor sapi. Bila ditulis dengan memisahkan : a = kambing dan b = sapi Jadi = 5a + 3b dengan 5 dan 3 ialah koefisien dengan 5 yaitu koefisien b Konstanta ialah suatu bilangan yang tidak diikuti oleh veriabel sehingga nilainya tetap (konstan) untuk nilai peubah (variabel) berapapun. Contoh : 4p + 3q -10 -10 ialah suatu konstanta karena berapapun nilai p dan q, nilai -10 tidak ikut terpengaruh sehingga tetap (konstan) Suku ialah suatu bagian dari bentuk aljabar yang bisa terdiri dari variabel dan koefisien atau berbentuk konstanta yang tiap pada suku dipisahkan dengan tanda operasi penjumlahan. Contoh : 5x- y + 7 , suku – sukunya adalah : 5x, -y, dan 7 Persamaan Linear Dua Variabel Persamaan linear dua variabel ialah sebuah bentuk relasi sama dengan pada bentuk aljabar yang mempunyai dua variabel dan keduanya berpangkat 1 (satu). Dapat dikatakan persamaan linear dua variabel karena pada bentuk persamaan tersebut nila digambarkan dalam bentuk grafik, jadi akan terbentuk sebuah grafik garis lurus (linear). Cirri-ciri persamaan linear dua variabel: Memakai relasi sama dengan ( = ) Mempunyai dua variabel yang berbeda Kedua variabelnya berpangkat satu Contoh : 2x – 5y = 2 ialah (PLDV) 3x + 5y > 10 ialah (Bukan PLDV) karena memakai relasi “>” Pada kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang berhubungan dengan konsep persamaan linear dua variabel. Misal sebagai contoh : Joni membeli 2 buku tulis dan 3 pensil = Rp 20.000,00 . Berapakah harga untuk masing – masing barang tersebut ? Permasalahan di atas yaitu salah satu permasalahan yang berhubungan dengan PLDV karena terdapat 2 variabel yang berbeda ialah harga buku tulis dan harga pensil. Bila dimisalkan a = harga buku tulis, dan b = harga pensil. Jadi, permasalahan diatas bisa diubah dalam bentuk matematika sebagai berikut : 2a + 3b = 20.000 Dengan a dan b ialah suatu peubah dari harga barang yang berbeda. Dalam permasalahan PLDV seperti ini, kedua variabel nilai akan saling mempengaruhi sehingga untuk satu bentuk PLDV, kalian dapat menyelesaikannya dengan cara menebak langsung kemungkinannya. Perhatikan contoh dibawah ini : Harga Buku Tulis Harga Pensil Rp 2.000,00 Rp 6.000,00 Rp 2.500,00 Rp 5.000,00 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00 Rp 5.500,00 Rp 3.000,00. Dan seterusnya Dari penjelasan diatas menunjukkan kemungkinan–kemungkinan harga buku dan pensil sehingga untuk pembelian 2 buku tulis dan 3 pensil ialah Rp 20.000,00. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Seperti pada penjelasan diatas, sistem persamaan linear dua variabel ialah sebuah sistem atau kesatun dari beberapa persamaan linear dua variabel yang sejenis. Persamaan linear dua variabel yang sejenis yang dimaksud disini ialah persamaan – persamaan dua variabel yang memuat variabel yang sama. Contoh : Persamaan (i) ; 2x + 3y = 12 Persamaan (ii) ; x – 2y = -1 Kedua persamaan tersebut dapat dikatakan sejenis karena memuat variabel variabel yang sama yakni x dan y. bila pada PLDV, bisa dikatakan bahwa PLDV mempunyai penyelesaian lebih dari satu asalkan penyelesaian tersebut memenuhi nilai pada PLDV. bila pada SPLDV, persamaan – persamaan yang ada akan saling mengikat nilainya sehingga himpunan penyelesaiannya harus memenuhi disemua PLDV yang membentuk SPLDV. Contoh : bila 2x + 3y = 12 dan x – 2y = – 1, jadi nilai x dan y masing-masing ialah … Perhatikan tabel penyelesaian dibawah ini ! Persamaan. 2x + 3y = 12 Pers. x – 2y = -1 x y x y 0 4 0 ½ 1 10/3 1 1 2 8/3 2 3/2 3 2 3 2 5 2/3 4 5/2 6 0 -1 0 Dst Dst Pada masing-masing PLDV mempunyai banyak penyelesaian, tapi untuk himpunan penyelesaian yang benar pada SPLDV ialah penyelesaian yang ada di semua PLDV. Pada contoh diatas, himpunan penyelesaiannya yaitu x = 3 dan y = 2 Pada contoh diatas, bisa disimpulkan bahwa syarat sebuah sistem persamaan linear dua variabel bisa mempunyai satu penyelesaian apabila : Terdapat PLDV lebih dari 1 dan sejenis. PLDV yang membentuk SPLDV bukan PLDV yang sama. Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian SPLDV Selain cara sebelumnya terdapat metode/cara lain untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel. Diantaranya : 1. Metode substitusi (mengganti) Metode ini yaitu yang menggunakan nilai untuk persamaan dari sebuah variabel untuk menggantikan variabel tersebut. Contoh : Jika 2a + b = 7 dan 2a – b = 5. jadi nilai a dan b masing – masing ialah… Jawab : 2a + b = 7 ………. persamaan. i 2a – b = 5 ………. persamaan. ii Pers. I bisa diubah bentuk menjadi b = 7 – 2a, sehingga kalian bisa mengganti b pada pers. ii dengan bentuk tersebut. b = 7 – 2a ……… persamaan. i 2a – b = 5………. persamaan. ii 2a – (7 – 2a) = 5 ………….…… b diganti 7 – 2a 2a – 7 + 2a = 5 4a = 5 + 7 a = 12/4 a = 3 nilai a ialah 3, ini bisa kita substitusikan ke pers. i atau pers. ii b = 7 – 2a b = 7 – 2(3) b = 7 – 6 b = 1 2. Metode eliminasi (menghilangkan) Metode ini yaitu metode yang memakai cara menghilangkan sebuah variabel dari dua persamaan dengan mengoperasikan kedua persamaan. Yang dimaksud dari mengoperasikan persamaan yaitu kita bisa menjumlahakan persamaan atau mengurangkan persamaan satu dengan persamaan lainnya. Sehingga salah satu variabelnya hilang/habis. Contoh : Tentukan nilai p bila 2p – q = 5 dan p + 3q = -1 ! Penyelesaian : Jawab : Dua persamaan tersebut bisa langsung kalian jumlahkan atau kurangkan, namun jika langsung dijumlah atau dikurangkan tidak akan ada variabel yang hilang sehingga kalian harus menyamakan koefisien salah satu variabel dari kedua PLDV terlebih dahulu. Misanya kalian menyamakan koefisien p sehingga p nanti dapat hilang. 2p – q = 5 (x 1) 2p – q = 5 p + 3q = – 1 (x 2) 2p + 6q= -2 – 0 – 7q = 7 q = (-7)/7 q = -1 sesudah nilai q didapatkan, kalian bisa mencari p dengan menghilangkan q dengan cara yang sama seperti saat menghilangkan p. 2p – q = 5 (x 3) 6p–3q = 15 p + 3q = – 1 (x 1) p + 3q = -1 + 7p + 0 = 14 p = 14/7 p = 2. 3. Metode campuran (eliminasi-substitusi) Metode campuran ini merupakan metode yang menggaabungkan metode eliminasi dan metode substitusi yaitu dengan metode eliminasi sebagai metode awal untuk menentukan nilai salah satu variabel dan kemudian nilai variabel disubstitusikan untuk menentukan nilai variabel yang lainnya. Contoh : Tentukan nilai p dan q jika 2p – q = 5 dan p + 3q = – 1! Penyelesaian : 2p – q = 5 … (pers. i) p + 3q = – 1 … (pers. ii) Eliminasi per (i) dan pers (ii) 2p – q = 5 (x 1) 2p – q = 5 p + 3q = – 1 (x 2) 2p + 6q= -2 – 0 – 7q = 7 q = (-7)/7 q = -1. Sesudah nilai q diperoleh, kalian substitusikan ke salah satu persamaan. p + 3q = -1 p + 3(-1) = -1 p – 3 = -1 p = -1 + 3 p = 2 HP = {2; -1} Contoh Soal Persamaan Linear Dua Variabel

Contoh Soal Persamaan Linear Dua Variabel




Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form