Sistem Pelumasan pada Mesin Taruna


Sekedar bahas sistim pelumasan di mesin Taruna




Sistim pelumasan mesin Taruna itu "fully-forced feed filtering method", yaitu memanfaatkan tekanan oli dari pompa oli untuk melumasi seluruh part yang bergerak maupun bergesekan (lihat lampiran). Sistimnya bukan men"ciprat" seluruh part di mesin tapi lewat jalur oli di blok mesin langsung ke part terutama main-shaft (krus as) dan camshaft (lihat lampiran). Dinding silinder memang diciprat tapi olinya juga berasal dari jalur oli bertekanan lewat lengan crank-shaft (kruk as).






Penyebab utama keausan mesin umumnya saat mesin baru dihidupkan karena pelumasan sangat minim (oli sudah turun ke karter saat mesin mati). Untuk mencegah / memperlambat keausan mesin saat mesin di start,
  1. Selalu pakai oli yang cocok dengan mesinnya (rekomendasi pabrik mobil),
  2. Putaran mesin saat baru dihidupkan harus minimal 1000RPM (lewat tarik choke di mesin karbu atau bukaan auxiliary valve di mesin EFI).
Saat mesin idle (langsam) +/- 850RPM di suhu operasionalnya, umumnya tekanan oli sekitar 3 Psi, itu sudah cukup mumpuni untuk pelumasan mesin saat idle ke seluruh part. Saat mesin baru distart (choke maupun auxiliary vave di setel 1000RPM) supaya tekanan oli mencapaii 10 Psi atau lebih. Tekanan oli yang lebih besar saat mesin baru dihidupkan tujuannya supaya oli mesin cepat bersirkulasi sehingga keausan dini part mesin bisa dihindari.
Selama hal diatas dilakukan maka rata-rata usia pakai generasi mesin Taruna bisa tembus 300.000km jalan.
Penyebab lain keausan dini di mesin umumnya karena salah perlakuan, antara lain;
  1. Menyetel puteran mesin idle jauh dibawah +/- 850RPM (tujuannya supaya irit bensin saat di jalan macet merayap, tapi tidak sadar kalau itu menyebabkan tekanan oli menjadi rendah otomatis oli tidak bersirkulasi secara normal ).
  2. Mesin karbu tidak tarik choke saat mesin baru di start (dianggap mesinnya cukup sehat tanpa perlu tarik choke untuk menghidupkan mesin, ..salah kaprah!
  3. Menggunakan oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik mobilnya (padahal itu yang membedakan nanti usia mesinnya bisa tembus 300.000km atau hanya mampu beroperasi sampai 100 ribuan km saja sudah harus overhaul mesin).
Jangan "termakan" sugesti atau testimoni terkait jenis oli yang digunakan selain oli yang direkomendasikan oleh pabrik mobilnya. Sering kita mendengar testimoni "ahlinya-ahli" yang bilang, "setelah pakai oli "anu" tarikan mesin jadi enteng, mesin halus. tenaga mesin joss, konsumsi bensin jadi irit dan bla bla bla lainnya!"

Pakai oli yang tidak cocok dengan mesinnya atau oli mesin dicampur macam-macam additive tambahan tidak langsung menyebabkan permasalahan di mesin, tapi kembali lagi, itu nanti yang akan membedakan usia pakai mesin ...bisa tembus 300.000km atau hanya 100 ribuan km saja mesin sudah banyak masalah dan malah harus turun mesin lebih dini.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form